WADANPUSHIDROSAL HADIRI PERTEMUAN HSSC-17 DI STAVANGER, NORWEGIA
Jakarta (TABLOID CERDAS) Wakil Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Wadanpushidrosal) Laksamana Muda TNI Bambang Irawan, S.E., M.Tr.Opsla., menghadiri pertemuan 17th Hydrographic Services and Standards Committee (HSSC-17) di Stavanger Norwegia.
Pada Pertemuan yang berlangsung 5-9 Mei 2025 tersebut, Wadanpushidrosal didampingi oleh Pabanrensopsurta, Kolonel Laut (P) Dr. Oke Dwiyana P.
Pada pembukaannya, Mr. Gudmund Jonsson - Norwegian Hydrographic Service (NHS) menyampaikan ucapan terima kasih untuk dapat hadir di kota Stavanger dan pada pertemuan HSSC 17 ini sangat penting untuk membahas perkembangan peta laut masa depan yang akan segera diberlakukan sesuai komitmen IHO dengan kelembagaan internasional lainnya seperti IMO.
HSSC merupakan salah satu komite IHO yang berfokus pada penerapan arah strategis dalam pengembangan, peningkatan, pendistribusian dan promosi standar hidrografi global guna meningkatkan keselamatan navigasi di laut, perlindungan lingkungan laut, keamanan maritim, dan pembangunan ekonomi. Keikutsertaan dan peran aktif Indonesia (dhi. Pushidrosal) dalam forum ini sangat penting dalam rangka memastikan Indonesia selalu dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi serta standar terbaru di bidang hidrografi serta teknis penyusunan peta laut bagi kepentingan maritim nasional dan dunia.
Saat ini yang menjadi chair HSSC adalah Mr. Magnus Wallhagen (Sweden) dan vice chair HSSC adalah Ms. Nathalie Leidinger (France) yang dibantu staf dari IHO sebagai sekretaris HSSC yaitu Director Dr. John Nyberg (IHO Secretariat) and Assistant Director Eric Langlois (IHO Secretariat). Pertemuan ini dihadiri oleh 87 peserta dari 36 negara anggota dan sekretariat IHO serta para ahli dari industri pemetaan laut dan organisasi internasional termasuk perusahaan-perusahaan pemilik atau operator dari kapal-kapal niaga sebagai pengguna peta laut di seluruh dunia.
Isu utama yang dibahas dalam pertemuan ini adalah terkait dengan implementasi standar baru peta laut masa depan yaitu S-100 yang segera akan di implementasikan untuk operasional navigasi menggunakan ECDIS serta mengakomodasi perkembangan teknologi dan industri digital seperti artificial intelligence, geo-bigdata, cyber-security, serta autonomous ship, yang merupakan demand dari dunia maritim.
Implementasi S-100 tersebut yang direncanakan akan berlaku mulai 2026 secara global akan sangat berdampak pada produk peta yang diproduksi pushidrosal yang merupakan lembaga hidrografi nasional, sehingga Indonesia dalam hal ini Pushidrosal dapat segera mengambil langkah-langkah yang positif dan adaptif sesuai dengan keadaan dinamika pembangunan maritim di Indonesia.***
Posting Komentar