WKRI DPD Jabar Mengadakan Talk Show, Tema "Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju"
Bandung (TABLOID CWRDAS) - Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) DPD Jabar mengadakan kegiatan Talkshow dengan Tema, Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju, di Bumi Silih Asih Bandung, Jumat (8/12/2023).
Acara yang di hadiri sekitar 200 anggota WKRI, menghadirkan 4 narasumber, Dr.iur.Liona Nanang Supriatna, SH.,M.Hum., Andra Wahyu Hartawanti, Alexander J Ricky dan Edgar Shan Gunawan.
Tanti Mariani S.H Penggas acara dan sebagai moderator Talkshow kepada media ini menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan edukasi politik menghadapi pemilu 2024 kepada para anggota WKRI agar menjadi pemilih yang baik dan cerdas.
Diakuinya, Kegiatan ini meskipun baru petama kali diadakan namun antusias anggota WKRI sangat luar biasa, terbukti yang hadir melebihi undangan yang di edarkan.
"Semoga dengan adanya Talkshow Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju ini bisa bermanfaat bagi para WKRI DPD Jabar," terangnya.
Sementara itu Liona menyampaikan bahwa pendidikan politik perlu di sampaikan ke pada semua lapisan masyarakat dan golongan, agar setiap individu bisa mengetahui dan cara memilih calon pemimpinnya yang tepat dan benar.
Menurutnya, ibu - ibu WKRI merupakan energi perpolitikan di Indonesia.
Liona juga menyambut baik kegiatan yang diadakan WKRI DPD Jabar, karena merupakan pendidikan politik dan literasi politik sangat perlu, agar pemilu bisa berjalan dengan damai, aman dan tertib.
"Para anggota WKRI sangat luar biasa, terlihat dari pertanyaan - pertanyaan sangat luar biasa," terangnya.
Lebih lanjut Liona menyampaikan bahwa menjelang perhelatan demokrasi berlangsung, aksi penggalangan dan pengumpulan massa dalam kampanye presiden maupun legislatif semakin marak.
Aroma persaingan dukungan yang sangat menyolok, namun, WKRI DPD Jabar sangat peka melihat situasi dan merespons terhadap kondisi ini.
"WKRI DPD Jabar tidak tinggal diam, sadar sebagai lembaga yang mengayomi umat, tetap harus berdiri netral dan memberi kebebasan para anggotanya untuk menentukan pilihannya," tegasnya.
Hal senada juga di sampaikan Narasumber Andra Wahyu Hartawanti, diakuinya Gereja Katolik memang institusi dan lembaga keagamaan dan tidak boleh berpolitik, namun, memberikan kebebasan bagi umatnya apabila ada umatnya yang mengikuti dan terjun ke dunia politik dan Gereja Katolik hanya memberi pendampingan. ***
Posting Komentar